Pentingnya Komunikasi Keluarga sebagai Vaksin pencegah Perceraian

Pentingnya Komunikasi

Seiring kebutuhan jaman yang ingin serba cepat, manusia sekarang ini sangat menikmati kecanggihan teknologi yang begitu berguna dalam meningkatkan kualitas manusia dalam berinteraksi sosial melalui komunikasi. Manusia yang berusia diatas 30 tahun di Indonesia ini, sangat banyak yang masih mengingat bagaimana komunikasi jarak jauh itu dibayar mahal, membutuhkan waktu, dan sangat tidak praktis apabila dibandingkan dengan era digital saat ini. Penulis yang pernah tinggal di pedalaman hutan di Sumatera, dengan jarak tempuh 4 jam naik kapal motor bermesin diesel 4 silinder menyusuri sungai Barumun, tinggal disebuah dusun namanya Sei Pelancang, kala itu menjangkau dusun ini dari Ibu Kota Propinsi ygaitu Kota Medan menuju dusun Sei Pelancang harus menginap satu malam diperjalanan  setelah seharian naik bis karena jauhnya jarak yang harus ditempuh. Tentu berkomunikasi juga jaman itu sangat sulit, karena komunikasi jarak jauh dari kota Medan ke dusun Sei Pelancang hanya boleh melalui berkirim surat dengan perangko kantor pos yang akan sampai kekantor pos di kecamatan Labuhan Bilik kemungkinan 3 atau 4 hari kemudian, dan surat itu parkir di kantor pos kecamatan selama tidak diambil oleh Kepala sekolah SD-SMP Swasta Advent Sei Pelancang yang kebetulan sedang ada urusan kekantor dinas Pendidikan yang mungkin sekali 3 bulan, atau hanya sekali empat bulan ke Kecamatan, dan sekalian mampir kekantor pos di kecamatan, dan ditemukanlah surat sudah satu kantong pelastik ke alamat yang sama dusun Sei Pelancang, dan dibagikan ke masing-masing penerima dengan nama yang dituju. Apabila ada berita yang bersifat darurat yang memberitahukan kabar keluarga yang sedang sakit keras dan  butuh kunjungan / bantuan, maka kemungkinan ketika surat diterima, disaat yang sama bisa jadi yang sedang dikabarkan sudah meninggal atau sudah sehat walaifiat dan sedang beraktivitas normal. Namun saat ini komunikasi sangat begitu canggih, cepat, murah dan lebih akurat. Dikatakan canggih karena bisa berkomunikasi langsung dengan orang yang dituju walau dengan jarak ribuan kilomoter, dikatakan cepat karena tak perlu menuggu hingga berbulan-bulan, bahkan tidak perlu menunggu dalam satu jam, diwaktu yang sama dapat dihubungi dan mendapatkan berita dengan harga murah dengan tampilan gambar bahkan video secara langsung.

Dari perkembangan komunikasi diatas yang coba dijelaskan secara singkat, penulis masih mengingat menerima telegram dari Jakarta yang surat telegram itu kami simpan hingga bertahun-tahun dibawah kasur, seakan penulis mendapat uang yang banyak ketika menerima telegram singkat itu. Melalui media internet saat ini, ketika saya mengklik tombol publish dari website ini, maka dalam hitungan detik juga, tulisan yang sederhana ini langsung dapat dibaca diseluruh dunia dengan biaya yang murah, cepat, dan akurat.

Perkembangan Media Komunikasi

Pentingnya Komunikasi Keluarga sebagai Vaksin pencegah Perceraian

Pentingnya Komunikasi Keluarga sebagai Vaksin pencegah Perceraian

Seiring berkembangnya alat komunikasi kehidupan interaksi sosial manusia semakin nikmat, sangat membantu dan sangat mampu meningkatkan kualitas hidup manusia, serta mampu membuat sejumlah pengguna media komunikasi canggih ini menjadi kaya dengan mudah. Namun disaat yang sama, kesibukan penggunaan media komunikasi saat ini, juga menjadi hal yang sangat fenomenal dan unik, karena media komunikasi melalui media sosial yang canggih, banyak orang bertemu dengan teman-teman lama dengan jarak yang sangat jauh sekalipun bisa melakukan reuni melalui media sosial, bertemu dengan teman lama, rekan bisnis yang jumlahnya lebih banyak dibanding anggota keluarga inti (baca :suami / istri, anak-anak)  membuat intensitas komunikasi ini semakin lebih sering dilayani dibandingkan dengan berkomunikasi dengan anggota keluarga inti yang jumlahnya hanya sedikit.

Nikmatnya memakai telepon seluler pintar karena sejumlah fitur canggih yang tersedia dalam ponsel, membuat manusia seakan ketergantungan dengan alat komunikasi ini, sering kita menemukan manusia panik ketika ketinggalan / kehilangan telepon selulernya dibandingkan ketinggalan / kehilangan dompet. Karena didalam dompet sudah tidak ada lagi catatan nomor-nomor telepon rumah / kantor yang selalu dibawa didalam dompet, yang ada hanya beberapa bon, uang tunai, atm, sim, yang dianggap bisa diganti / dibuat ulang / diurus kembali, namun isi handphone telepon selular ini seakan-akan tidak layak untuk di ganti, karena ada banyak photo, video, contact yang belum disimpan atau di sincroninasikan dengan alamat email, itu yang membuat kepanikan itu semakin tinggi. Dan semuanya itu sebenarnya boleh didapatkan dengan mudah hanya dengan software-software yang tersedia.

Kehilangan komunikasi dengan keluarga inti saat ini sepertinya tidak disadari para pengguna telepon genggam / telepon selular / handphone / gadget, karena merasa sudah dekat, sudah memang keluarga inti, hidup bersama dalam satu rumah, memiliki group chatting bersama, bisa melihat anggota keluarganya nya selalu melalui media sosial harusnya memang tidak ada kendala dan masalah dalam komunikasi keluarga.

Berbanding terbalik dengan kenyataan saat ini, Pengadilan Agama yang menyidangkan perceraian pasangan suami istri semakin meningkat jumlahnya setiap hari, pengacara semakin banyak yang mengurusi perceraian suami istri, dan iklan-iklan jasa pengacara khusus untuk melayani perceraian semakin banyak, dan vulgar di expose melalui media internet.

Meningkatnya perceraian antara suami istri ini sangat beragam, yakni;

  1. RUSAKNYA KOMUNIKASI KELUARGA
  2. HILANGNYA TUJUAN DAN PERHATIAN BERSAMA
  3. KETIDAK COCOKAN DALAM SEKSUALITAS
  4. KETIDAK SETIAAN
  5. HILANGNYA KEGAIRAHAN DAN KESENANGAN DALAM HUBUNGAN SUAMI ISTRI
  6. KEUANGAN
  7. PERTENTANGAN MASALAH ANAK-ANAK
  8. PENGGUNAAN ALKOHOL DAN NARKOBA
  9. MASALAH HAK-HAK WANITA
  10. IPAR atau MERTUA

Dari 10 alasan besar utama perceraian diatas, urutan satu sampai lima sangat erat hubungan perceraian diakibatkan kurangnya komunikasi yang baik dalam keluarga inti, namun disaat yang sama pasangan suami/istri justru berkomunikasi lebih intens dengan pihak diluar keluarga inti, yakni kepada, teman-teman, sahabat yang jauh, rekan kerja, dan group-group chatting yang sangat menyita waktu sehari-hari, ditambah dengan penggunaan media sosial yang sering menampilkan kemewahan, kemunafikan, kebohongan publik, keluhan, dan informasi tentang orang lain yang ditampilkan ke depan publik sebagai ungkapan hati yang menjadi bahan pertimbangan bagi suami istri didalam melihat pasangan hidupnya nya semakin tidak sempurna dan layak untuk diganti, karena diluar keluarga inti seakan banyak yang lebih layak untuk dijadikan keluarga inti.

Menghadapi komunikasi keluarga saat ini, apa yang harus dilakukan ? kembali ke jaman perangko ? atau tetap menggunakan media komunikasi canggih ini ?. Mundur ke jaman perangko lebih sulit dibandingkan dengan mengikuti dan menikmati dunia digital saat ini, namun memanfaatkan nya untuk komunikasi keluarga yang lebih maksimal dengan cara yang bijak menggunakan alat komunikasi canggih saat ini, dengan tujuan MEMPER ERAT komunikasi anggota keluarga inti akan sangat membantu pasangan suami istri semakin kebal dari ancaman perceraian.

Selanjutnya pada tulisan berikut, saya akan menuliskan hal-hal bijak dalam melakukan komunikasi dengan keluarga inti agar kebal dari ancaman perceraian yang seperti virus yang semakin melebar menjangkiti pasangan suami istri.

Terimakasih.

 

Wassalam

Leave a Reply